Kolaborasi Strategis untuk Transformasi Hidup
Kegiatan yang berlangsung di Sentra Budi Perkasa Palembang (20-24 Mei 2024) menjadi bagian dari rangkaian pelatihan kelima di Indonesia. Brigjen Pol Arif Makhfudiharto, Direktur Identifikasi dan Deteksi Densus 88, menjelaskan bahwa peserta berasal dari Sumatera Selatan, Jambi, Riau, dan Sumatera Barat. “Ini adalah upaya konkret untuk mengurangi risiko radikalisasi ulang dengan membekali mereka keterampilan praktis yang dibutuhkan pasar kerja,” ujarnya.
Yayasan Astra, melalui perwakilannya Selly Irfandi, menyatakan komitmennya dalam mendukung program pemberdayaan ini. Sebelum Palembang, pelatihan serupa telah digelar di Cileungsi, Solo, dan Makassar. “Dukungan berkelanjutan diperlukan agar mereka bisa mandiri secara ekonomi, sekaligus membangun kepercayaan diri untuk kembali ke lingkungan sosial,” tambah Selly.
Kisah Sukses: Dari Masa Lalu Kelam ke Peluang Baru
Kiagus Muhammad Toni, salah satu peserta asal Ogan Komering Ilir (OKI), membagikan pengalamannya. Setelah menjalani hukuman 7 tahun dari vonis 12 tahun, Toni kini berada dalam masa bebas bersyarat dan rutin melapor ke kejaksaan. “Dulu, saya hanya punya pengetahuan tentang senjata. Kini, saya belajar cara memperbaiki AC—keterampilan yang bisa jadi sumber penghidupan,” ungkapnya.
Toni mengakui tantangan ekonomi pascapembebasan sering kali memicu tekanan mental. “Pelatihan ini membuka pintu untuk bekerja halal. Saya berharap bisa membuka usaha servis AC dan menghidupi keluarga dengan cara yang benar,” imbuhnya.
Dampak Jangka Panjang bagi Masyarakat
Program ini tidak hanya fokus pada pelatihan teknis, tetapi juga pendampingan psikososial untuk memastikan keberhasilan reintegrasi. Para peserta menerima modul lengkap, mulai dari instalasi, perawatan, hingga troubleshooting perangkat AC. Setelah lulus, mereka akan mendapat sertifikat kompetensi dan akses ke jaringan mitra kerja Yayasan Astra.
Dengan menggandeng multi-pihak, inisiatif ini diharapkan menjadi model nasional dalam penanganan eks napiter, mengurangi stigma, dan meningkatkan keamanan masyarakat melalui pendekatan humanis.
Optimisme Menuju Masa Depan Berkelanjutan
Pelatihan di Palembang menjadi bukti bahwa transformasi hidup melalui pendidikan vokasi adalah kunci memutus siklus kekerasan. Kedepannya, program serupa direncanakan akan diadakan di wilayah lain, memperluas kesempatan bagi eks napiter untuk membangun kehidupan baru yang produktif dan damai. (Iskandar Mirza)