Pemkab Lahat Dorong PAUD Terapkan Pembelajaran Mendalam untuk Cetak Generasi Unggul Berkarakter

SUMSEL6 Dilihat

Lahat,Prioritasnews.id – Pemerintah Kabupaten Lahat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terus berkomitmen membentuk karakter peserta didik usia dini melalui penerapan deep learning atau pembelajaran mendalam di satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 19 Juni 2025, bertempat di Aula Hotel Cendrawasih, Kabupaten Lahat.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat, Dr. Hasferi Susanto, S.Pd., M.M., menyampaikan bahwa kegiatan ini berlandaskan pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Sistem Pendidikan Nasional. “Fokus utama pelatihan ini adalah membekali para pendidik PAUD dengan 8 dimensi profil pelajar Pancasila, yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebinekaan global, bernalar kritis, kreatif, mandiri, mampu bekerja sama, sehat jasmani rohani, serta memiliki kemampuan komunikasi efektif,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya pendekatan pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, dan menggugah kesadaran para pendidik agar mampu mengaplikasikan metode reflektif dan kontekstual dalam proses belajar mengajar di PAUD.

Lebih lanjut, Hasferi menyebutkan 7 kebiasaan utama yang perlu diterapkan sejak dini, yaitu: bangun pagi, beribadah, berolahraga, konsumsi makanan bergizi, rajin belajar, aktif dalam kehidupan sosial, serta tidur tepat waktu. “Dengan membiasakan anak-anak pada rutinitas positif ini, kita sedang membangun fondasi karakter kuat dan kebiasaan sehat yang kelak mendukung tumbuh kembang mereka secara optimal,” tambahnya.

Bunda PAUD Lahat Ajak Pendidik Hadirkan Lingkungan Belajar yang Bahagia

Sementara itu, Bunda PAUD Kabupaten Lahat, Ir. Sri Meliana Bursah, menyampaikan apresiasinya terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam penguatan pendidikan usia dini. Ia menegaskan bahwa gelar “Bunda PAUD” bukan sekadar simbol, melainkan amanah untuk mendorong kolaborasi demi menciptakan generasi yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing tinggi.

“Anak-anak tidak hanya ingin jawaban ‘apa’, tapi juga ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’. Itu artinya mereka haus akan pengetahuan dan imajinasi. Maka, pendidik PAUD harus siap mendampingi mereka dengan semangat dan empati,” ujarnya.

Sri Meliana juga menyoroti pentingnya menjadikan masa PAUD sebagai awal dari pendidikan wajib 13 tahun. “PAUD bukan sekadar tempat anak belajar membaca atau berhitung, melainkan ruang aman untuk tumbuh kembang secara alami. Belajar sambil bermain, itulah esensi dari pendidikan usia dini yang menyenangkan,” tandasnya.

Di akhir sambutannya, ia berharap kegiatan ini menjadi titik awal lahirnya satuan-satuan PAUD yang mampu menyelenggarakan pembelajaran bermakna, humanis, dan transformatif. “Semoga dari sini lahir anak-anak Lahat yang tidak hanya cerdas, tapi juga bahagia dan siap menyongsong masa depan,” tutupnya. (EY)

Komentar