KJRI Johor Bahru Dorong Perlindungan WNI dan Wisata Perbatasan Lewat Inisiatif KSATRIA dan JIWA di Karimun

KEPRI3 Dilihat

Karimun,Prioritasnews.id – Dalam upaya memperkuat sinergi perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) serta mengembangkan pariwisata lintas batas, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru menghadirkan dua program unggulan di Kabupaten Karimun pada Rabu, 25 Juni 2025: KSATRIA dan JIWA.

Kunjungan kerja ini dipimpin langsung oleh Konjen RI Johor Bahru, Sigit S. Widiyanto, yang disambut oleh Bupati Karimun, Ing. H. Iskandarsyah, dan jajarannya. Salah satu agenda utama adalah pemasangan simbolis papan informasi Program KSATRIA di kapal feri MV Oceanna VIII, yang melayani jalur internasional Kukup (Johor, Malaysia) – Tanjung Balai Karimun.

“Langkah ini bertujuan untuk memperluas jangkauan informasi layanan KSATRIA di jalur pelayaran Johor-Indonesia, sehingga warga yang bepergian dapat dengan mudah mengetahui hak dan jalur pengaduan mereka,” ujar Konjen Sigit.

KSATRIA: Chatbot Cerdas untuk Aduan PMI

Program KSATRIA (Konsuler Siaga dan Terintegrasi) adalah kanal layanan digital berbasis chatbot yang terhubung dengan WhatsApp di nomor +60105288040. Diluncurkan sejak April 2023, KSATRIA telah dimanfaatkan oleh lebih dari 13 ribu pengguna dan membantu menyelesaikan hampir 3.500 kasus pengaduan, dengan tingkat resolusi sekitar 90 persen.

Teknologi yang digunakan memungkinkan sistem mengenali 360 kata kunci umum seperti “kekerasan”, “ancaman”, atau “penipuan”, yang secara otomatis akan ditindaklanjuti oleh petugas KJRI untuk penanganan cepat dan akurat.

JIWA: Membangun Jaringan Wisata Lintas Perbatasan

Setelah agenda di pelabuhan, acara berlanjut di pendopo rumah dinas Bupati dengan kegiatan sosialisasi JIWA (Jiran Istimewa), sebuah platform digital promosi wisata untuk warga Johor dan Kepulauan Riau.

Diluncurkan resmi pada Mei 2025, JIWA bertujuan menciptakan pengalaman wisata yang saling menguntungkan antarwilayah dengan menyediakan diskon, voucher, hingga bonus eksklusif bagi wisatawan dari Johor atau Kepri. Sosialisasi ini turut dihadiri para pelaku usaha lokal, termasuk dari sektor perhotelan, restoran, agen perjalanan, klinik kecantikan, hingga operator kapal.

“JIWA mendorong rasa kebanggaan sebagai warga perbatasan. Ini bukan sekadar platform promosi, tapi juga penguat identitas sosial-budaya kawasan,” jelas Konjen Sigit.

Pemerintah Karimun Sambut Positif, Targetkan 65 Ribu Wisman dari Malaysia

Bupati Karimun, Ing. H. Iskandarsyah, menyatakan antusiasmenya terhadap program KSATRIA dan JIWA. Menurutnya, kedua inisiatif ini sangat relevan bagi masyarakat Karimun yang banyak berinteraksi dengan Johor, baik untuk bekerja, berdagang, maupun kunjungan keluarga.

“Melalui JIWA, kami optimistis dapat mendorong peningkatan kunjungan wisatawan asal Malaysia, dengan target mencapai 65.000 kunjungan sepanjang 2025,” tegasnya.

Ia juga mengimbau pelaku usaha lokal untuk mendaftar sebagai mitra program JIWA, guna memperluas potensi pasar dan promosi pariwisata Karimun.

Mudah Diakses, JIWA Raih Antusiasme Pelaku Usaha

Mohd Rizali Noor, Pelaksana Fungsi Ekonomi II KJRI Johor Bahru, menjelaskan bahwa proses registrasi JIWA sangat sederhana dan bisa dilakukan secara online melalui situs resmi www.jiran-istimewa.com. Hingga awal Juni 2025, sudah tercatat 68 mitra usaha dari Johor, Batam, Bintan, dan Tanjungpinang yang tergabung.

Selain mendapatkan promosi langsung di platform JIWA, para mitra juga diperbolehkan menggunakan logo dan jingle resmi JIWA secara gratis dalam kegiatan pemasaran masing-masing.

Masyarakat Johor yang berencana berkunjung ke Karimun kini dapat merancang liburannya dengan lebih hemat dan menyenangkan melalui website tersebut, karena daftar destinasi dan mitra usaha yang tergabung juga memberikan beragam keistimewaan eksklusif bagi wisatawan lintas perbatasan. (*)