Pemerintah Indonesia Siapkan Evakuasi Tahap Dua WNI dari Iran di Tengah Konflik Timur Tengah

JAKARTA3 Dilihat

Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) berjalan keluar terminal setibanya dari Iran di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Selasa (24/6/2025). Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Luar Negeri pada gelombang pertama berhasil memulangkan 11 orang WNI dari wilayah konflik di Iran. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/tom.

Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) terus berupaya mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih tertahan di Iran, menyusul meningkatnya eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah.

Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kemlu, Andy Rahmianto, dalam pernyataan resmi pada Selasa (24/6/2025), menyampaikan bahwa proses pendataan WNI yang akan dipulangkan masih berlangsung. Saat ini, sekitar 380 WNI terkonfirmasi masih berada di Iran dan masuk dalam rencana evakuasi tahap kedua.

“Data sementara menunjukkan ada lebih dari 380 WNI di Iran. Proses evakuasi tahap kedua sedang disiapkan dan angka tersebut bisa terus bertambah karena tim KBRI terus menerima permintaan tambahan untuk evakuasi,” ujar Andy.

Ia menjelaskan bahwa kepastian jumlah WNI belum final karena informasi terus masuk dari warga yang saling memberi kabar di lapangan.

“Setiap hari ada penambahan. WNI yang sudah dievakuasi memberi tahu kerabat mereka yang belum ikut, sehingga permintaan terus bertambah,” jelasnya.

Sebagai respons atas situasi geopolitik yang tidak menentu pasca serangan militer Israel dan Amerika Serikat ke wilayah Iran, pemerintah membentuk satuan tugas lintas kementerian. Tim ini memantau perkembangan keamanan selama 24 jam penuh demi menjamin keselamatan WNI.

“Kami ingin memastikan kehadiran negara dalam situasi krisis ini. Pemerintah memberikan perlindungan dan layanan maksimal bagi WNI di wilayah konflik,” tegas Andy.

Dalam tahap awal, sebanyak 97 orang berhasil dipindahkan ke Baku, Azerbaijan. Mereka terdiri dari warga sipil, tiga staf KBRI, serta seorang WNA asal Iran yang merupakan pasangan sah dari WNI.

Evakuasi dilakukan secara bertahap. Pada gelombang pertama, 29 orang berhasil diterbangkan ke Indonesia dengan penerbangan komersial berbeda. Namun, karena situasi keamanan yang kembali memburuk, hanya 11 WNI yang tiba di Jakarta pada malam ini.

“Mereka berasal dari dua provinsi, yakni Jawa Timur dan Kalimantan Timur,” tambah Andy.

Kondisi ini dipicu oleh serangan Israel ke Iran pada Jumat (13/6/2025), yang menargetkan fasilitas nuklir, instalasi militer, dan wilayah permukiman. Serangan itu mengakibatkan lebih dari 400 korban jiwa, termasuk warga sipil, ilmuwan, serta pejabat militer.

Sebagai balasan, Iran melalui Angkatan Udara Korps Garda Revolusi (IRGC) meluncurkan operasi militer dengan sandi “True Promise III” (Janji Sejati III), menyerang sejumlah titik strategis di Israel.

Ketegangan ini menjadi perhatian dunia internasional, termasuk Indonesia, yang terus memprioritaskan keselamatan warganya di kawasan konflik.

sumber: infopublik.id