
Padangsidimpuan,Prioritasnews.id – Puluhan demonstran dari berbagai aliansi masyarakat turun ke jalan dan memadati halaman Kantor Wali Kota Padangsidimpuan, Rabu siang (18/6/2025), untuk menyuarakan keresahan terkait krisis pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batu Bola.
Aksi ini tidak biasa. Para peserta aksi datang sambil membawa satu unit truk bermuatan sampah sebagai simbol protes terhadap kondisi lingkungan yang semakin memburuk.
Dalam orasinya, Haris Munandar selaku Ketua Aliansi Generasi Muda, menuntut Wali Kota dan Wakil Wali Kota agar segera memanggil serta mengevaluasi kinerja Dinas Lingkungan Hidup. Hal ini menyusul hasil temuan lapangan yang mereka lakukan di TPA Batu Bola yang dinilai sudah tidak layak operasional.
Tak hanya soal lokasi TPA, massa juga menyuarakan keprihatinan atas pencemaran sungai Batang Ayumi yang diduga berasal dari limbah TPA. Mereka meminta adanya kompensasi kepada warga terdampak serta transparansi dari Dinas Lingkungan Hidup terkait sistem pengelolaan limbah yang berjalan saat ini.
“Kami ingin mendengar langsung dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup mengenai langkah konkret apa yang akan diambil untuk mengatasi overkapasitas dan dampak lingkungan dari TPA Batu Bola,” lanjutnya.
Massa juga mendesak DPRD Kota Padangsidimpuan untuk segera menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama instansi terkait, guna merumuskan solusi jangka panjang terhadap persoalan persampahan.
Wali Kota Respon Cepat Aspirasi Demonstran
Setelah lebih dari 30 menit berorasi, aksi damai ini langsung direspons oleh Wali Kota Padangsidimpuan, Letnan Dalimunthe, yang menemui massa secara langsung.
“Kami sangat mengapresiasi kepedulian adik-adik semua terhadap isu lingkungan. Pemerintah akan segera berkoordinasi untuk menindaklanjuti potensi lahan di Desa Batang Bahal,” ungkapnya.
Ia juga menyatakan bahwa Pemko sedang mengupayakan pembukaan TPA baru di lokasi yang telah ditetapkan dalam regulasi, seraya memerintahkan jajaran Dinas Lingkungan Hidup untuk menindaklanjuti semua aspirasi masyarakat yang disampaikan dalam aksi tersebut.
“Segala masukan, termasuk informasi mengenai alat pengolahan sampah yang dimiliki pihak ketiga di Tapanuli Tengah, akan kami pelajari untuk mendukung pengelolaan limbah yang lebih baik,” pungkas Wali Kota.
Setelah mendengarkan penjelasan langsung dari pimpinan daerah, para peserta aksi memilih membubarkan diri secara tertib. (Sabar)