
Padangsidimpuan,Prioritasnews.id – Komisi II DPRD Kota Padangsidimpuan melakukan inspeksi lapangan ke saluran irigasi Daerah Irigasi (DI) Ujung Gurap di Kelurahan Batu Nadua Julu, Kecamatan Batu Nadua, Selasa (17/6/2025). Kunjungan ini sebagai respons atas keluhan petani akibat kekurangan pasokan air yang berdampak pada ratusan hektar lahan pertanian.
Turut serta dalam peninjauan ini Ketua Komisi II Dewi Fortuna Nasution beserta anggota DPRD lainnya, yakni Parsaulian Lubis, Andi Lumalo Harahap, Apriyadi Harahap, Hasbin Sitompul, dan Arjuna Sari Nasution. Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 16.30 WIB.
Dari unsur pemerintah daerah, hadir Kepala UPTD PUPR Kota Padangsidimpuan Daskur Hasibuan. Sementara dari Pemkot Padangsidimpuan tampak Kadis PUPR Imbalo Siregar, Kadis Pertanian Edi Darman Harahap, Kabid Persampahan DLH Muktar Arifin Harahap, serta Asisten II Rahuddin Harahap.
Di lokasi, Ketua Komisi II DPRD, Dewi Fortuna, secara langsung meninjau kondisi irigasi dan berdialog dengan pihak terkait guna membahas kendala serta solusi yang bisa diterapkan secara cepat.
“Kami berharap masalah ini segera tertangani. Solusi sementara seperti penggunaan pipa dari drum air bisa menjadi alternatif, namun yang terpenting adalah kolaborasi antar instansi agar suplai air ke sawah bisa segera teratasi,” ujar Dewi Fortuna.
Ia juga menegaskan bahwa Komisi II DPRD akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk perwakilan masyarakat dari tujuh desa terdampak.
“Selasa pekan depan kita akan undang semua pihak dalam RDP, mulai dari Pemkot, PUPR Provinsi, hingga perwakilan masyarakat. Kita harap solusi konkret bisa segera dirumuskan bersama,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala UPTD PUPR Padangsidimpuan Daskur Hasibuan menyampaikan bahwa proyek pembangunan irigasi tersebut sempat dialokasikan anggaran sebesar Rp2,3 miliar pada tahun 2024, dengan masa kerja selama 32 hari. Namun proyek tidak selesai karena kendala teknis di lapangan.
“Karena itu, tahun ini belum ada anggaran lanjutan untuk perbaikan irigasi. Kami akan mengusulkan kembali pada anggaran 2026. Sambil menunggu, kita sepakat melakukan pembersihan sedimen dan mengatur aliran air sebagai solusi sementara,” jelas Daskur.
Langkah cepat dan koordinasi lintas sektor menjadi sorotan penting dalam kunjungan ini, guna menjamin keberlangsungan pertanian masyarakat yang sangat bergantung pada sistem irigasi Ujung Gurap. (Sabar)
Komentar