Tangis Haru Iringi Pemakaman Tiga Balita Tewas Tercebur Sumur di Tapanuli Selatan

SUMUT231 Dilihat
Prosesi pemakaman Ketiga jenazah Bocah di TPU  Desa Harean, Kecamatan Tantom Angkola, Kabupaten Tapanuli.
Prosesi pemakaman Ketiga jenazah Bocah di TPU Desa Harean, Kecamatan Tantom Angkola, Kabupaten Tapanuli.

Tapanuli Selatan, Prioritasnews.id – Suasana duka menyelimuti Desa Harean, Kecamatan Tantom Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan, saat tiga anak bersaudara dimakamkan usai ditemukan tak bernyawa di dalam sumur area persawahan. Ketiganya adalah Tiara Silaban (5), David Silaban (4), dan Vayona Silaban (2), buah hati pasangan Hotdiman Silaban dan Derma Br. Sitompul.

Peristiwa tragis ini terjadi pada Jumat (13/6/2025) sekitar pukul 16.00 WIB. Ketiga bocah itu diduga terjatuh ke dalam sumur kecil yang berada tak jauh dari pondok tempat mereka ditinggalkan, saat kedua orangtuanya sedang bekerja di sawah.

Jenazah ketiganya dimakamkan dalam satu liang lahat di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Harean, Sabtu (14/6/2025) siang. Prosesi pemakaman yang berlangsung pukul 14.00 WIB itu diselimuti isak tangis dari keluarga dan warga setempat yang turut mengantar kepergian ketiga anak tersebut.

Upacara pemakaman digelar secara Kristen, dipimpin oleh Pendeta Yobel Manullang dari HKBP Eben Ezer SISOMA. Suasana semakin haru saat nyanyian rohani dan doa pengantar terdengar mengiringi prosesi penurunan jenazah ke liang lahat. Ratusan warga, tetangga, serta kerabat memadati area pemakaman untuk memberikan penghormatan terakhir.

Prosesi pemakaman Ketiga jenazah Bocah di TPU  Desa Harean, Kecamatan Tantom Angkola, Kabupaten Tapanuli.
Prosesi pemakaman Ketiga jenazah Bocah di TPU Desa Harean, Kecamatan Tantom Angkola, Kabupaten Tapanuli.

Kepala Seksi Pemerintahan Desa Harean, Rian Michael Hutahaean, membenarkan bahwa ketiga jenazah dimakamkan dalam satu liang, sebagai simbol kebersamaan mereka hingga akhir hayat. Ia juga menyampaikan duka mendalam atas insiden memilukan ini.

Menurut penuturan Kepala Desa Harean, Donni Hutagalung, kejadian tersebut menjadi pukulan berat bagi masyarakat. “Saat orang tua mereka kembali dari sawah, anak-anak sudah tidak ditemukan di pondok. Setelah pencarian, mereka ditemukan dalam sumur. Sayangnya, ketiganya sudah tidak bernyawa,” ungkap Donni kepada media.

Tim medis yang tiba di lokasi memastikan bahwa ketiga bocah tersebut telah meninggal dunia sebelum dievakuasi ke rumah duka.

Tragedi ini menjadi pengingat penting bagi para orang tua di desa maupun di wilayah lain agar lebih waspada terhadap keselamatan anak-anak, terutama di area terbuka seperti ladang dan sawah.

“Kami mengimbau seluruh warga, terutama orang tua, agar tidak meninggalkan anak-anak tanpa pengawasan, meskipun hanya sesaat. Keselamatan mereka adalah tanggung jawab utama,” tambah Donni.

Peristiwa ini menyentuh hati masyarakat luas dan menjadi pengingat bahwa pengawasan terhadap anak kecil harus menjadi prioritas dalam segala aktivitas, terutama di wilayah pedesaan yang dekat dengan sumber bahaya alam seperti sumur, sungai, dan tebing.(Sabar)

Komentar