Acara yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Lahat, Widia Ningsih, SH, MH, ini menjadi momentum penting dalam menyuarakan kampanye lingkungan bertema “Hentikan Polusi Plastik”, sejalan dengan tema global HLHS 2025 yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yaitu “Ending Plastic Pollution”.
Ia juga menyoroti urgensi krisis plastik, berdasarkan data tahun 2024 yang mencatat sampah plastik menyumbang 17,5% atau sekitar 14,5 ton per hari dari total timbunan sampah di Kabupaten Lahat—terbesar kedua setelah sisa makanan.
“Plastik membutuhkan waktu puluhan hingga jutaan tahun untuk terurai di alam. Karena itu, kita harus segera mengubah kebiasaan: bawa kantong belanja sendiri, gunakan tempat makan dan minum yang bisa dipakai ulang, serta kurangi penggunaan plastik sekali pakai,” tegasnya.
Program Aksi Nyata: Dari Edukasi Anak hingga Bank Sampah RW
Dalam kegiatan tersebut, Wabup turut serta memungut sampah bersama para siswa sebagai langkah edukatif yang menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lahat, Dodi Alfiansyah, ST, M.Si, yang menegaskan bahwa HLHS 2025 bukan hanya agenda seremonial, tetapi menjadi panggilan untuk perubahan berkelanjutan.
“Melalui apel dan aksi bersih-bersih ini, kami mengajak pelajar, mahasiswa, organisasi kemasyarakatan, dan seluruh elemen masyarakat untuk bergandengan tangan dalam menekan krisis plastik,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut konkret, Pemkab Lahat mencanangkan berbagai gerakan lingkungan, antara lain:
Gerakan 1 RW 1 Bank Sampah
Pilah Sampah dari Rumah
Pembentukan Kader Peduli Sampah dan Lingkungan
Percepatan Sekolah Adiwiyata di seluruh wilayah Kabupaten Lahat
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan visi “Menata Kota, Membangun Desa” secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Dengan kampanye ini, diharapkan Kabupaten Lahat dapat menjadi daerah percontohan dalam mengatasi polusi plastik dan menciptakan lingkungan yang sehat dan layak huni bagi generasi mendatang. (EY)