Krisis Irigasi Dua Tahun Tak Terselesaikan, Puluhan Emak-Emak Demo ke Kantor Wali Kota Padangsidimpuan

DAERAH, SUMUT185 Views
Aksi unjuk rasa petani dari 7 desa dan 2 kelurahan di kecamatan Padangsidimpuan Batunadua di kantor Walikota Padangsidimpuan.

Padangsidimpuan,Prioritasnews.id – Puluhan warga, mayoritas ibu-ibu dari tujuh desa dan dua kelurahan di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, melakukan aksi protes ke Kantor Wali Kota Padangsidimpuan pada Selasa (3/6/2025). Mereka menuntut perbaikan saluran irigasi yang telah rusak selama dua tahun dan belum juga mendapat solusi.

Proyek irigasi di Desa Hapinis senilai Rp3,2 miliar tersebut menjadi sorotan warga karena kerusakannya menyebabkan lahan pertanian mereka kekeringan. Aksi unjuk rasa digelar sebagai bentuk keputusasaan para petani yang bergantung penuh pada aliran air tersebut untuk menghidupi sawah mereka.

Menurut perwakilan warga, Musno Saidi Siregar, kerusakan irigasi disebabkan oleh longsoran sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batubola yang menutup aliran air. “Sudah dua tahun sawah kami tidak dialiri air. Bagaimana kami bisa mendukung ketahanan pangan kalau irigasi saja tidak berfungsi?” ujarnya kepada awak media.

Ia menambahkan, kerusakan ini telah berdampak langsung pada hasil panen yang terus menurun. “Kami meminta irigasi ini diperbaiki paling lambat dalam satu minggu. Kalau tidak, kami akan kembali turun ke jalan dengan jumlah massa lebih besar.”

Tak hanya menuntut perbaikan, warga juga mendesak Pemerintah Kota Padangsidimpuan untuk segera merelokasi TPA yang sebelumnya telah disepakati akan dipindahkan ke wilayah Batang Bahal. Pasalnya, tumpukan sampah dari TPA saat ini telah mencemari Sungai Batang Ayumi, sumber utama irigasi pertanian di kawasan tersebut.

“Sungai Batang Ayumi sekarang sudah penuh sampah. Airnya bau, kotor, dan berbahaya bagi kesehatan. Kami tidak berani lagi menggunakannya untuk menyiram tanaman,” keluh Mushola.

Akibat pencemaran tersebut, para petani kini terpaksa membersihkan aliran air secara mandiri. Namun, upaya itu belum membuahkan hasil karena volume sampah terus bertambah. Kondisi ini sangat memprihatinkan, apalagi menjelang musim tanam.

Aksi damai ini dijaga ketat oleh aparat dari Polres Padangsidimpuan guna menjaga ketertiban umum.

Meskipun sedang menjalankan ibadah haji, Wali Kota Padangsidimpuan, Dr. H. Letnan Dalimunthe, S.K.M., M.Kes, menanggapi langsung aksi tersebut melalui panggilan video. Ia menyatakan bahwa proses perbaikan sudah dimulai dan tengah dikoordinasikan dengan KUPT Provinsi Sumatera Utara.

“Saya mohon masyarakat bersabar. Insya Allah setelah saya kembali dari tanah suci pada 13 Juni nanti, saya akan segera memimpin langsung koordinasi dengan pihak KUPT Kota Padangsidimpuan agar irigasi ini cepat diperbaiki,” ujarnya dari Makkah.

Mendengar janji tersebut, massa akhirnya membubarkan diri secara tertib. Namun, mereka menegaskan akan kembali menggelar aksi jika tuntutan perbaikan irigasi tidak segera dipenuhi. (Sabar)

Comment