
Garut,Prioritasnews.id – Pemerintah pusat menyoroti Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Desa Karamatwangi, Kabupaten Garut, sebagai salah satu koperasi paling siap untuk dijadikan percontohan nasional. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto saat menghadiri dialog interaktif bersama pemerintah daerah dan warga setempat pada Sabtu (31/5/2025).
“Kami telah meninjau beberapa koperasi desa sebelumnya, dan begitu mempelajari profil Kopdes di Garut ini, saya langsung tertarik. Tanpa ragu, saya memutuskan untuk datang langsung melihat,” ujar Bima dalam keterangan resminya, Minggu (1/6/2025).
Menurutnya, Kopdes Merah Putih Karamatwangi memiliki keunggulan yang signifikan dibanding koperasi lainnya. Ekosistem usaha yang telah terbentuk cukup lengkap—mulai dari pembibitan kentang, klinik pertanian herbal, pengolahan kopi lokal, hingga pengelolaan destinasi wisata—menjadikannya sebagai koperasi dengan arah pengembangan yang jelas dan terukur.
“Di banyak daerah, koperasi desa masih meraba-raba bentuk usaha apa yang akan dikembangkan. Ketika ditanya kegunaan dana modal, banyak yang belum tahu. Tapi di sini berbeda—mereka tahu apa yang dibutuhkan dan ke mana arah bisnisnya,” tegasnya.
Wamendagri juga menekankan bahwa keberhasilan koperasi desa tidak terlepas dari peran aktif pemimpin lokal, seperti kepala desa dan pengurus koperasi. Kepemimpinan yang visioner dinilai penting dalam membentuk unit usaha konkret yang bisa menjawab kebutuhan masyarakat setempat.
Ia menyebut bahwa untuk menjadi koperasi rujukan nasional, ada beberapa indikator penting yang harus dipenuhi. Antara lain: perencanaan bisnis yang matang, struktur kebutuhan modal yang realistis, dan keberadaan program kerja yang sudah berjalan efektif di lapangan.
Lebih lanjut, Bima memberikan apresiasi atas pencapaian Provinsi Jawa Barat dalam pembentukan Kopdes. Hingga Sabtu pagi (31/5), realisasi pembentukan koperasi desa di wilayah ini telah menyentuh angka 98 persen. Ia berharap target 100 persen bisa segera tercapai melalui pelaksanaan Musyawarah Desa atau Kelurahan Khusus.
“Jawa Barat progresnya luar biasa. Harapannya, semua desa segera merampungkan tahap awal pembentukan Kopdes agar bisa lanjut ke fase penguatan,” ujarnya.
Sebagai bagian dari program lanjutan, pemerintah akan memberikan pendampingan menyeluruh bagi koperasi yang terpilih sebagai model nasional. Bantuan tersebut mencakup pelatihan teknis, penguatan sistem manajemen keuangan, serta koneksi langsung ke kementerian terkait dan BUMN guna memperkuat dukungan infrastruktur dan pemasaran produk.
“Potensi koperasi desa seperti ini sangat besar. Tapi ingat, jangan cepat puas. Semua pihak harus terus meningkatkan kapasitas secara profesional agar koperasi benar-benar berdaya saing,” tutup Bima. (*)
sumber: infopublik.id