Pekon Podomoro Bangkit! Koperasi Merah Putih 2025 Resmi Dibentuk, Warga Menanti Keajaiban Ekonomi

LAMPUNG120 Views

Pringsewu, PrioritasNews.ID – Di tengah deru janji manis pembangunan dan jargon “Indonesia Emas 2045” yang makin akrab di telinga rakyat, ada secercah harapan yang mulai menyala di Pekon Podomoro, Kecamatan Pringsewu, Rabu (14/5/25).

Pemerintah pusat lewat Inpres Nomor 9 Tahun 2025 memerintahkan pembentukan Koperasi Merah Putih, dan Pekon Podomoro rupanya tak mau kalah gesit yaitu, koperasi resmi dibentuk, lengkap dengan struktur kepengurusan yang terkesanya, sangat rapi di atas kertas.

Ketua koperasi dijabat oleh Haryadi, dibantu oleh Suryadi dan A. Dedi Pramono sebagai wakil ketua di dua bidang berbeda. Sekretaris dipercayakan pada Yufi Yuandita, sedangkan urusan keuangan dipegang oleh Slamet. Tim ini, konon, akan menjadi garda terdepan dalam transformasi ekonomi masyarakat lokal. Tentu publik berharap tim ini bukan hanya solid di rapat, tapi juga di lapangan.

Yang menarik, posisi pengawas tidak main-main. Kepala Pekon sendiri, Supriyo, menduduki kursi Pengawas 1, didampingi oleh dua nama yang juga sudah malang melintang di lingkuberdekatan terdiri dari Jumadi (Pengawas 2) dan Nurhayati (Pengawas 3). Kehadiran mereka di posisi pengawas tentu patut diapresiasi walaupun publik juga bertanya-tanya bisakah fungsi pengawasan berjalan netral jika pelaksana dan pengawas saling berdekatan?

Secara teori, pengawas bertugas memastikan koperasi dijalankan sesuai prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan keberpihakan pada anggota. Tapi tentu saja, di Indonesia, jabatan pengawas seringkali lebih banyak hadir di papan nama ketimbang dalam laporan hasil evaluasi. Warga kini berharap para pengawas ini bukan sekadar “tiga nama” yang disebut saat rapat pembukaan, tapi benar-benar menjadi penyeimbang dan penjaga arah gerak koperasi.

Supriyo sendiri optimis. Dalam sambutannya, ia mengatakan pembentukan koperasi ini adalah langkah awal menuju kemandirian ekonomi. “Insyaallah ke depan kita bisa bersama-sama meningkatkan ekonomi anggota dan masyarakat,” ujarnya.

Pernyataan yang terdengar familiar karena sudah sering kita dengar dari berbagai kepala desa sejak zaman orde hingga era reformasi. Namun, jika kali ini benar-benar serius, Koperasi Merah Putih bisa jadi harapan baru di tengah ketidakpastian ekonomi desa.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh pendamping desa, BHP, Babinkamtibmas, serta tokoh-tokoh masyarakat dari RT, RW, hingga warga biasa. Antusiasme cukup tinggi, meski sebagian warga juga diam-diam menunggu yaitu, akankah koperasi ini benar-benar bermanfaat, atau sekadar menjadi tambahan daftar panjang program yang semangat di awal, redup di tengah, dan lenyap di akhir.

( Davit )