
Medan,Prioritasnews.id – Kepolisian mengamankan dua terduga pelaku pengiriman jasad bayi laki-laki tanpa identitas melalui jasa ojek online (ojol). Keduanya teridentifikasi sebagai NH (perempuan) dan RD (laki-laki), kakak beradik asal Kota Padangsidimpuan, yang diduga terlibat hubungan sedarah.
Penangkapan di Indekos Medan Belawan
Kombes Ferry Walintukan, Kabid Humas Polda Sumut, mengungkapkan bahwa NH dan RD diamankan di sebuah indekos di Jalan Selebes Gang 7, Medan Belawan, Jumat pagi (9/5/2025). Penangkapan dilakukan setelah penyelidikan intensif oleh Polrestabes Medan.
Bayi Prematur Hasil Hubungan Incest
Berdasarkan penyelidikan, bayi tersebut merupakan hasil hubungan terlarang antara NH dan RD. NH diketahui hamil sejak Januari 2025 dan melahirkan secara prematur di Barak Tambunan, Sicanang Belawan, pada 3 Mei 2025. Tanpa bantuan medis, ia melahirkan dan membersihkan bayinya sendiri.
Empat hari pascakelahiran, bayi mengalami sakit akibat kurang gizi dan prematur. NH sempat membawanya ke RS Delima Martubung pada 7 Mei. Dokter menyarankan perawatan lanjutan di RS Pirngadi Medan, namun NH panik karena tidak memiliki dokumen identitas. Bayi akhirnya meninggal di Barak Tambunan pada pukul 23.00 WIB, tanggal yang sama.
Modus Pengiriman Paket Mencurigakan via Ojol
Tragedi terungkap ketika pengemudi ojol, Muhammad Yusuf Ansari (35), menerima pesanan pengiriman paket ke Jalan Ampera, Medan Timur, Kamis (8/5). Pengirim bernama Rudi dan penerima Putri – dua nama fiktif. Saat tiba di lokasi, penerima tak ditemukan. Yusuf curiga dan membuka paket, menemukan jasad bayi di dalam tas.
Keterlibatan Keluarga dan Pengakuan Kades
Kapolrestabes Medan, Kombes Gideon Arif Setyawan, menegaskan bahwa NH dan RD adalah warga Desa Aek Tuhul, Padangsidimpuan. Keduanya anak dari pasangan SP (52) dan Y (50). Kades setempat, Amran Hasibuan, melalui perwakilan Kadus Tunggal Harahap, membenarkan status kewarganegaraan pelaku.
Proses Hukum Berlanjut
Kedua pelaku kini menjalani pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestabes Medan. Polisi masih mendalami motif dan kronologi lengkap kasus ini, termasuk dugaan pemalsuan identitas dalam pengiriman paket.
Sorotan Publik dan Respons Medsos
Kasus ini memicu kecaman publik, terutama terkait penggunaan jasa ojol untuk aksi kriminal. Masyarakat mendesak platform ojol memperketat verifikasi pengguna guna mencegah penyalahgunaan layanan. (Sabar)
Comment